Berakhirnya Surat Kuasa Menjual

Berakhirnya Surat Kuasa Menjual

Pertanyaan : Bagaimana kalau orang yang diberi kuasa menjual kemudian meninggal, apakah bisa kuasa jual itu dilanjut isteri atau anak-anaknya atau gugur?

Jawaban :

Dalam melakukan proses jual beli tanah, berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui :

  1. Jual Beli harus dilakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di daerah objek tanah berada;
  2. PPAT akan melakukan pengecekan objek tanah di Kantor Pertanahan, apakah ada sita atau tidak, atau apakah ada sengketa atau tidak;

Akta Jual Beli (AJB) merupakan sebuah akta otentik dalam transaksi jual beli tanah yang dibuat oleh PPAT di mana peralihan hak atas tanah yang terjadi karena jual beli perlu didaftarkan dengan menggunakan akta yang dibuat di hadapan PPAT. Sehingga AJB merupakan bukti awal secara sah bahwa hak atas tanah sudah beralih kepada pihak lain dan WAJIB melakukan balik nama sertifikat tanah sebagai bukti kepemilikan. AJB inilah yang akan digunakan sebagai bukti adanya peralihan hak atas tanah melalui jual beli untuk keperluan pendaftaran tanah di Badan Pertahanan Negara bahwa telah terjadi jual beli sehingga akan dilakukan “balik nama” yang semula atas nama penjual menjadi atas nama pembeli.

Sebelum dilakukan pembuatan Akta Jual Beli (AJB) di hadapan PPAT, ada beberapa pihak yang mensyaratkan untuk dibuat Akta Pengikatan Jual Beli (APJB) sebagai pengikatan di awal. Pada umumnya, APJB mengatur tentang besarnya harga yang telah disepakati, cara pembayaran, kapan waktu pembayaran, dan waktu yang disepakati para pihak untuk membuat AJB.

Surat Kuasa Menjual dibuat dari penjual kepada pembeli apabila dalam pembuatan APJB, harga objek jual beli telah lunas dibayar dengan tujuan ketika semua persyaratan sudah terpenuhi, penjual tidak perlu hadir lagi karena sudah terwakili dalam Surat Kuasa Menjual sehingga PPAT dapat langsung membuatkan AJB.

Di dalam KUHPerdata, Pemberian Kuasa berakhir apabila ada penarikan kuasa, ada pemberitahuan penghentian kuasa, pemberi kuasa maupun penerima kuasa meninggal dunia, pengampuan atau pailit, kecuali :

  • Apabila di dalam Surat Kuasa dicantumkan klausula bahwa pemberi kuasa akan mengesampingkan berlakunya Pasal 1813 jo Pasal 1814 KUHPerdata mengenai cara berakhirnya pemberian kuasa, maka pemberi kuasa menjadi tidak dapat lagi menarik kembali kuasanya tanpa kesepakatan pihak penerima kuasa.
  • Apabila pemegang kuasa tidak mengetahui tentang meninggalnya pemberi kuasa atau tentang suatu sebab lain yang menyebabkan berakhirnya kuasa itu, maka perbuatan yang dilakukan dalam keadaan tidak tahu itu adalah sah.

Sehingga apabila penerima kuasa meninggal dunia maka Surat Kuasa tersebut berakhir. Kecuali tedapat pencantuman klausul mengesampingkan Pasal 1813 jo Pasal 1814 KUHPerdata maka Surat Kuasa tersebut tetap berlaku.

Leave a Reply

Close Menu